Dosen PBA dan Dewan Guru Dayah Darul Muta’alimin Melakukan Pengabdian Internasional di SMA MAAHAD AS SYAKHSIAH TAHFIZ SAINS – SMA MATSA Penang

Penang, 2 Agustus 2024 – Sejumlah dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan dewan guru Dayah Darul Muta’alimin resmi memulai program pengabdian internasional di SMA MAAHAD AS SYAKHSIAH TAHFIZ SAINS – SMA MATSA, Penang, Malaysia. Kegiatan yang berlangsung mulai 2 Agustus hingga 29 Agustus 2024 ini mengusung tema “Peningkatan Kemahiran Bahasa Arab Melalui Hafalan Al-Qur’an dan Studi Kitab Kuning.”

Pengabdian ini melibatkan beberapa akademisi dan praktisi pendidikan berpengalaman, di antaranya Dra. Hj. Zikriati, MA., Ph.D, Samsuar A. Rani, MA, Hafnidar, M.Pd, Ida Sartina, S.Ag, dan Cut Laila, S.Pd. Mereka hadir sebagai narasumber utama dalam berbagai sesi pembelajaran yang dirancang untuk memperkuat kompetensi bahasa Arab siswa melalui metode integratif berbasis hafalan Al-Qur’an dan kajian mendalam terhadap kitab kuning.

Kedatangan tim pengabdian ini disambut hangat oleh para petinggi MATSA, antara lain Prof. Dato’ Dr. Mustapha bin Kasim selaku Penaung MATSA, Ybhg Tan Sri Dato’ Seri (Dr) Hj Mohd Yussof bin Abd Latiff sebagai Penasihat Kehormat 1 MATSA, Prof. Emeritus Dato’ Dr. Amir bin Awang selaku Penasihat Akademik MATSA, serta En Kamarudin bin Man, Pengerusi Jemaah Pengurusan MATSA. Sambutan yang diberikan mencerminkan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kerja sama akademik antara institusi pendidikan di Indonesia dan Malaysia.

Dalam sambutannya, Dra. Hj. Zikriati, MA., Ph.D, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga mempererat hubungan ilmiah dan budaya antara dua negara serumpun. “Kami sangat antusias dan merasa terhormat dapat berbagi ilmu serta pengalaman kami dengan para siswa di sini. Pengabdian ini bukan sekadar mengajar, tetapi juga merupakan proses belajar bersama. Kami berharap metode yang kami gunakan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemahiran bahasa Arab para siswa,” ujarnya.

Program pengabdian ini dirancang dengan berbagai metode yang interaktif dan aplikatif. Para dosen dan guru memberikan bimbingan intensif dalam bentuk kajian kitab kuning, pembelajaran berbasis hafalan Al-Qur’an, serta penerapan metode komunikatif dalam praktik berbahasa Arab. Selain itu, diadakan sesi diskusi dan refleksi bersama para siswa untuk mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan.

Pihak SMA MATSA juga sangat mendukung program ini dan mengapresiasi upaya para akademisi dalam membantu peningkatan kualitas pendidikan di sekolah mereka. Menurut En Kamarudin bin Man, kerja sama seperti ini merupakan langkah strategis dalam membangun lingkungan pendidikan yang lebih berkualitas dan berbasis nilai-nilai Islam. “Kami sangat bersyukur atas kehadiran para dosen dan guru dari Indonesia yang telah berkenan berbagi ilmu dengan kami. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa kami,” ungkapnya.

Para siswa yang mengikuti kegiatan ini pun merasakan manfaat besar dari pendekatan yang diterapkan. Salah satu siswa, mengungkapkan bahwa metode yang digunakan dalam program ini sangat membantunya dalam memahami struktur bahasa Arab dengan lebih baik. “Biasanya saya kesulitan dalam memahami tata bahasa Arab, tetapi dengan pendekatan berbasis hafalan ini, saya jadi lebih cepat mengerti dan dapat menerapkannya dalam percakapan sehari-hari,” katanya.

Kegiatan pengabdian internasional ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan akademik antara lembaga pendidikan di Malaysia dan Indonesia. Selain meningkatkan kompetensi siswa, program ini juga membuka peluang bagi pengembangan riset kolaboratif antara akademisi kedua negara dalam bidang pendidikan bahasa Arab dan studi Islam.

Seiring berjalannya program ini, berbagai evaluasi dan penyesuaian dilakukan guna memastikan bahwa tujuan utama, yakni meningkatkan kemahiran bahasa Arab siswa, dapat tercapai secara optimal. Para dosen dan guru yang terlibat dalam program ini berharap bahwa hasil dari pengabdian ini tidak hanya berdampak selama satu bulan pelaksanaan, tetapi juga berkelanjutan dalam sistem pembelajaran di SMA MATSA.

Dengan semangat kerja sama dan dedikasi tinggi dari seluruh pihak yang terlibat, program pengabdian internasional ini diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai institusi pendidikan lainnya, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Ke depan, kolaborasi serupa diharapkan semakin berkembang untuk memperkuat pendidikan Islam dan bahasa Arab di tingkat global. (SA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *